Dalam dunia rekayasa perangkat lunak, khususnya pada mata kuliah Analisis dan Perancangan Berorientasi Objek, terdapat dua pendekatan utama yang sering digunakan dalam proses perancangan sistem, yaitu pendekatan terstruktur dan pendekatan berorientasi objek. Kedua metode ini memiliki karakteristik dan keunggulan masing-masing, serta digunakan berdasarkan kebutuhan dan kompleksitas sistem yang akan dikembangkan. Yuk, kita bahas lebih lengkap tentang masing-masing pendekatan ini!👅
💣Pendekatan Terstruktur
💣Pemodelan Proses
💣Apa Itu Data Flow Diagram (DFD)?
💣Tingkatan dalam DFD
-
DFD Kontekstual (Context Diagram)
Ini adalah level tertinggi dari DFD, yang memberikan gambaran besar tentang sistem secara keseluruhan. Diagram ini hanya terdiri dari satu proses utama yang terhubung dengan entitas eksternal, seperti pengguna atau sistem lain, dan menunjukkan aliran data keluar-masuk. -
DFD Level 0
Di level ini, proses utama yang ada pada DFD kontekstual diuraikan menjadi beberapa proses yang lebih spesifik. Tujuannya adalah untuk menunjukkan bagaimana data benar-benar diproses di dalam sistem. -
DFD Level 1 dan Seterusnya
Setiap proses yang muncul di Level 0 bisa dipecah lagi menjadi subproses yang lebih detail. Ini membantu untuk memperjelas alur dan aktivitas kecil yang terjadi dalam sistem secara mendalam.
💣Komponen-Komponen dalam DFD
-
Proses
Dilambangkan dengan lingkaran atau persegi panjang dengan sisi melengkung. Ini merepresentasikan aktivitas atau tindakan dalam sistem yang memproses data. -
Aliran Data (Data Flow)
Digambarkan dengan panah yang menunjukkan arah pergerakan data dari satu komponen ke komponen lain dalam sistem. -
Penyimpanan Data (Data Store)
Simbolnya dua garis sejajar. Ini menunjukkan tempat penyimpanan data, misalnya database atau file arsip. -
Entitas Eksternal (External Entity)
Digambarkan dengan kotak persegi panjang, mewakili aktor atau sistem di luar sistem utama yang berinteraksi dengannya—seperti pelanggan atau sistem pembayaran.
💣Pendekatan Top-Down
💣Iterasi
Salah satu contoh metode pengembangan sistem yang menggunakan pendekatan iteratif adalah metode Spiral. Metode ini menggabungkan unsur-unsur dari pengembangan bertahap (incremental) dan pendekatan waterfall, sambil terus menekankan pada evaluasi risiko dan perbaikan di setiap siklusnya.
💣Pendekatan Berorientasi Objek
Nah, pendekatan ini punya beberapa karakteristik utama yang bikin proses pengembangan sistem jadi lebih terstruktur dan fleksibel:
-
Enkapsulasi
Konsep ini menyatukan data dan fungsi yang bekerja pada data tersebut dalam satu kesatuan, yaitu objek. Hasilnya? Sistem jadi lebih rapi, terorganisir, dan lebih mudah dikelola. -
Pewarisan (Inheritance)
Kita bisa membuat kelas baru berdasarkan kelas yang sudah ada sebelumnya. Ini memungkinkan pengembang untuk reuse kode tanpa harus menulis ulang semuanya dari nol. -
Polimorfisme
Dengan fitur ini, satu metode bisa digunakan untuk berbagai jenis objek. Jadi, sistem lebih dinamis dan bisa menangani berbagai situasi dengan cara yang elegan.
Salah satu keunggulan utama pendekatan berorientasi objek adalah fleksibilitasnya. Sistem yang dirancang dengan cara ini lebih mudah beradaptasi jika terjadi perubahan kebutuhan—dan seperti yang kita tahu, perubahan itu pasti akan datang seiring waktu.
💥💥💥💥💥💥💥💥💥💥💥💥💥💥💥💥💥💥💥💥💥💥💥💥💥💥
Komentar
Posting Komentar