Langsung ke konten utama

Bab 3 Perancangan Berorientasi Objek

 

💧Apa Itu Perancangan Berorientasi Objek?

        Perancangan berorientasi objek adalah sebuah pendekatan modern dalam menyusun solusi sistem—baik itu sistem perangkat lunak, sistem informasi, maupun jenis sistem lainnya. Pendekatan ini mengajak kita untuk melihat sistem sebagai sekumpulan objek yang mewakili entitas nyata dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan kata lain, sistem yang dikembangkan akan dibangun berdasarkan objek-objek yang memiliki struktur data (atribut) dan perilaku (metode). Nah, istilah “berorientasi objek” sendiri berarti bahwa perangkat lunak dirancang dan diorganisasi sebagai kumpulan objek-objek yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu, layaknya cara kerja objek di dunia nyata.

💧Mengenal Objek dan Kelas Objek dalam Perancangan Berorientasi Objek

        Dalam pendekatan berorientasi objek, objek merupakan representasi dari sebuah entitas yang memiliki identitas unik. Artinya, setiap objek memiliki nilai atau atribut yang membuatnya berbeda satu sama lain, bahkan jika atributnya tampak sama persis. Objek bisa berupa sesuatu yang nyata—seperti arsip dalam sistem informasi, atau yang sifatnya lebih abstrak—seperti kebijakan penjadwalan dalam sistem operasi.

Setiap objek membawa sifat atau karakteristik yang melekat pada identitasnya. Itulah yang membuat satu objek tetap berbeda dari objek lain, meskipun data atau atributnya terlihat serupa.

Lalu, apa itu kelas objek?

Kelas objek adalah blueprint atau cetakan dari sekelompok objek yang memiliki struktur dan perilaku yang sama. Di dalam sebuah kelas, kita mendefinisikan atribut (data), operasi/metode (fungsi), serta relasi dan makna yang berkaitan dengan objek tersebut.

Bayangkan saja seperti ini: kelas adalah template, sedangkan objek adalah hasil nyata dari template tersebut. Dengan kata lain, kelas digunakan untuk menciptakan objek, dan objek menjadi representasi nyata dari informasi dan perilaku yang dimiliki oleh kelasnya.

💧3 Karakteristik Utama dalam Pengembangan Sistem Berorientasi Objek

        Dalam metodologi pengembangan sistem berorientasi objek, ada tiga karakteristik utama yang menjadi fondasi penting dalam membangun sistem yang rapi, modular, dan mudah dikembangkan. Apa saja tiga karakteristik itu? Yuk, kita bahas satu per satu!

1. Encapsulation (Enkapsulasi)

Encapsulation adalah konsep di mana data dan fungsi (metode) yang memproses data tersebut dibungkus jadi satu di dalam objek. Tujuannya? Untuk melindungi data dari akses sembarangan oleh bagian lain dalam sistem.

Dengan encapsulation, hanya metode yang berada dalam objek itu sendiri yang bisa mengakses atau memodifikasi datanya. Metode dari luar nggak bisa sembarangan masuk—mirip seperti akses eksklusif. Hal ini membantu menjaga integritas data dan membatasi ruang lingkup perubahan program.


2. Inheritance (Pewarisan)

Inheritance adalah fitur yang memungkinkan kelas anak (subclass) mewarisi atribut dan metode dari kelas induk (superclass). Jadi, kita bisa membuat kelas umum yang kemudian diturunkan ke kelas-kelas yang lebih spesifik.

Misalnya, kita punya kelas Kendaraan, lalu kita buat Mobil dan Motor sebagai subclass-nya. Mobil dan Motor otomatis akan mewarisi atribut seperti jumlahRoda atau warna, serta metode seperti berjalan() dari Kendaraan, tapi tetap bisa punya fitur unik masing-masing.

Konsep ini memungkinkan pengembangan sistem yang lebih efisien dan reusable, karena kita nggak perlu menulis ulang kode yang sama berkali-kali.


3. Polymorphism (Polimorfisme)

Polymorphism memungkinkan satu metode yang sama untuk memiliki perilaku yang berbeda tergantung pada objek yang menggunakannya. Artinya, dua objek bisa merespon perintah yang sama dengan cara yang berbeda.

Contohnya, kalau kita punya metode cetak(), maka objek PrinterLaser dan PrinterInkjet bisa punya cara sendiri-sendiri untuk menjalankan metode cetak() tersebut. Inilah yang membuat sistem jadi fleksibel dan mudah diperluas tanpa harus mengubah kode yang sudah ada.


Dengan memahami tiga karakteristik ini—enkapsulasi, pewarisan, dan polimorfisme—kita bisa membangun sistem yang lebih terstruktur, scalable, dan mudah untuk dikembangkan di masa depan.

💧Metodologi Populer dalam Pengembangan Sistem Berorientasi Objek

        Dalam sejarah pengembangan perangkat lunak berorientasi objek, ada beberapa metodologi penting yang telah dikembangkan oleh para pakar di bidangnya. Metodologi-metodologi ini menjadi dasar dalam menganalisis, merancang, hingga mengimplementasikan sistem berbasis objek. Berikut beberapa di antaranya:
  1. Object Oriented Analysis (OOA) & Object Oriented Design (OOD)
    Dikembangkan oleh Peter Coad dan Edward Yourdon pada tahun 1990, metode ini fokus pada pemodelan sistem melalui identifikasi objek, struktur, serta hubungan antar objek dalam fase analisis dan desain.

  2. Object Modeling Technique (OMT)
    Diperkenalkan oleh James Rumbaugh, bersama rekan-rekannya Michael Blaha, William Premerlani, Frederick Eddy, dan William Lorensen pada tahun 1991. OMT menjadi salah satu metode populer yang digunakan untuk menganalisis dan merancang sistem berbasis objek dengan pendekatan visual.

  3. Object Oriented Software Engineering (OOSE)
    Metodologi ini dikembangkan oleh Ivar Jacobson pada tahun 1992. OOSE memperkenalkan konsep use case sebagai bagian penting dalam analisis kebutuhan sistem, yang kemudian menjadi bagian penting dalam UML.

  4. Booch Method
    Dikembangkan oleh Grady Booch pada tahun 1994, metodologi ini menekankan pada pengembangan perangkat lunak dengan visualisasi objek dan diagram yang rinci untuk proses desain.

  5. Sritrop
    Diperkenalkan oleh Steve Cook dan John Daniels juga pada tahun 1994. Metodologi ini merupakan pendekatan lain dalam pengembangan sistem berbasis objek yang menekankan pada konsistensi struktur dan komunikasi antar objek.

  6. Unified Modeling Language (UML)
    Pada tahun 1997, para tokoh besar dalam dunia OOP—James Rumbaugh, Grady Booch, dan Ivar Jacobson—bergabung dan menciptakan UML (Unified Modeling Language). UML kini menjadi standar internasional untuk memodelkan sistem perangkat lunak berbasis objek dan digunakan secara luas hingga sekarang.
    👻👻👻👻👻👻👻👻👻👻👻👻👻👻👻👻👻👻👻👻👻👻👻👻

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bab 1 Konsep Dasar

👀Pengertian Analisis dan Perancangan Berorientasi Objek      Analisis dan Perancangan Berorientasi Objek (Object-Oriented Analysis and Design/OOAD) merupakan pendekatan dalam pengembangan perangkat lunak yang mengandalkan konsep-konsep dasar dari pemrograman berorientasi objek. Dalam prosesnya, pendekatan ini berfokus pada analisis kebutuhan sistem dan perancangan solusi dengan cara memodelkan sistem sebagai kumpulan objek yang saling berinteraksi untuk menjalankan fungsi-fungsi tertentu.     👀Metodologi         Metodologi bisa diartikan sebagai cara yang sistematis dalam melakukan proses analisis dan desain sistem. Dengan menggunakan metodologi yang tepat, tim pengembang akan lebih mudah dalam merencanakan dan membangun sistem secara terstruktur. Selain itu, metodologi juga membantu menyamakan persepsi dan notasi antar anggota tim, sehingga menghindari kebingungan saat menghadapi hal yang sama. 👀Konsep Dasar OOAD      ...